Apabila Matahari Digulung
Dr. T. Djamaluddin dalam buku Menjelajah
Keluasan Langit;Menembus Kedalaman Al Quran, yang diterbitkan
Khazanah Intelaktual, halaman 81-82, menjelaskan bahwa kehancuran total alias
kiamat bermula dari berkontraksinya alam semesta. Kalimat Apabila matahari
digulung menggambarkan saat alam semesta mulai mengerut. Ketika itulah
galaksi-galaksi mulai saling mendekat dan bintang-bintang, termasuk tata surya,
saling bertumbukan atau dengan kata jatuh satu sama lain.
Alam semesta makin mengecil, akhirnya
semua materi di alam semesta akan runtuh kembali menjadi satu kesatuan seperti
pada awal penciptaannya. Inilah yang disebut Big Crunch (keruntuhan besar)
sebagai kebalikan dari Big Bang, ledakan besar saat penciptaan alam semesta.Kejadian
inilah yang tampaknya digambarkan dalam Surat Al Anbiya ayat 104 dengan
mengumpamakan pengerutan alam semesta seperti makin mampatnya lembaran kertas
yang digulung. “Pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran buku.
Sebagaimana Kami telah memulai awal penciptaannya akan Kami ulangi seperti
itu.”
Dan apa bila bintang-bintang berjatuhan
Saat matahari terbenam dan kegelapan
malam menyelimuti bumi, tataplah ke atas sana. Nun jauh di sana, tampak
titik-titik bintang indah menghiasi angkasa. Nun jauh di luar bumi, ada jutaan,
bahkan miliaran, galaksi-galaksi bagaikan pulau-pulau yang saling berjauhan yang
berpenghuni miliaran bintang.
Matahari adalah salah satu bintang
terdekat dan merupakan induk tata surya bermassa sekitar 300.000 kali massa
bumi dan berukuran lebih dari sejuta kali besar bumi. Gaya gravitasinya mampu
menahan semua anggota tata surya yang sedikitnya terdiri dari 9 planet, sekitar
42 satelit, ratusan ribu asteroid (planet kecil), miliaran komet, dan tak
terhingga bongkahan batuan, logam, atau es yang disebut meteoroid yang
bertebaran di ruang antar planet.
Matahari hanyalah salah satu bintang
berwarna kuning yang berukuran sedang. Padahal, masih ada miliaran bintang yang
ukurannya ratusan kali lebih besar dari matahari. Bumi, tempat kita berpijak,
hanyalah satu planet kecil di tata surya. Planet Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus berukuran lebih besar dari pada planet bumi.(T. Djamaluddin 2006 :
28).
Pada ayat ini disebutkan dan apabila
bintang-bintang berjatuhan, maksudnya, bahwa miliaran galaksi yang berpenghuni
miliaran bintang akan saling bertabrakan dan keseimbangan semestapunkacaubalau.Inilahperistiwakiamatyangsangatmengerikan.
Dan apa bilagunung-gunung dihancurkan
Sejatinya, gunung-gunung itu
berfungsi sebagai pasak bumi. ”Dan Kami telah menjadikan bumi sebagai
hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak.” (Q.S. An-Naba 78: 6-7). Bisa
dibayangkan, apabila kita membangun tenda tanpa pasak, apa yang akan terjadi?
Tentu tidak akan kokoh, bukan. Begitupun, bumi tidak akan stabil dan kokoh
tanpa gunung-gunung karena gunung berfungsi sebagai pasaknya. Nah, pada saat
bintang-bintang berjatuhan dan bertabrakan, sudah dipastikan bumi pun akan
mengalami kehancuran total. Hal ini ditegaskan, dan apabila gunung-gunung
dihancurkan.
Tidak sedikit ayat yang menyinggung
tentang gunung saat berbicara tentang kiamat. Ini menunjukkan peranan gunung dalam
keseimbangan bumi. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat berikut, ”Mereka
bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, ’Tuhanku akan
menghancurkannya pada hari kiamat dengan sehancur-hancurnya.” (Q.S. Thaha 20:
105) ”Dan gunung-gunung akan dihapuskan, hingga jadilah dia
fatamorgana.”(Q.S.An-Naba78:20)
Dan apabila unta-unta bunting ditinggalkan
Al ‘isyar adalah unta bunting sepuluh
bulan. Di kalangan orang Arab, inilah unta yang paling baik dan mahal. Dalam
konteks sekarang, tentu bukan unta bunting yang dianggap berharga, namun boleh
jadi kendaraan dan perhisan mewah. Pada hari terjadinya kiamat, manusia
akan meninggalkan apa pun yang dinilainya berharga, bahkan orang yang
dicintainya pun akan ditinggalkannya.
”Pada hari kamu melihat goncangan
(kiamat) itu, lalailah wanita yang menyusui dari anak yang disusuinya itu, dan
wanita-wanita hamil mengalami keguguran, dan kamu lihat manusia dalam keadaan
mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah sangat keras.” (Q.S.
Al Hajj 22: 2). Pada ayat ini ada penegasan bahwa seorang ibu yang sedang
menyusui anaknya akan meninggalkannya karena sangat ketakutan.
Dan apabila binatang-bintang buas dikumpulkan
Insting binatang sangat kuat
menangkap isyarat alam. Pada saat alat pendeteksi gempa belum ditemukan,
orang-orang dahulu sering menjadikan perilaku binatang sebagai isyarat akan
terjadinya suatu pertiwa yang hebat di bumi. Apabila binatang-binatang buas turun
dari hutan menuju daratan, ini boleh jadi isyarat akan terjadinya gempa hebat
atau gunung meletus.
Dan apabila binatang-binatang buas
dikumpulkan adalah isyarat bahwa binatang buas pun sepertinya hilang
kebuasannya hingga mereka mau berkumpul. Padahal, sifat asli bianatang buas itu
sangat individualis, mereka lebih suka hidup sendiri-sendiri. Namun, saat
terjadi kiamat, mereka berkumpul dengan sangat ketakutan. Ini isyarat betapa
dasyatnya peristiwa kiamat.
Dan apabila lautan dijadikan meluap
Kata sujjirat pada
ayat ini mengandung makna meluap disertai mendidih. Pada hari kiamat, air laut
akan meluap disertai mendidih. Mengapa bisa terjadi demikian? Peristiwa ini
bisa terjadi ketika matahari membengkak menjadi bintang raksasa merah.
Menurut teori evolusi bintang,
matahari kita akan membesar menjadi bintang raksasa merah menjelang
kematiannya. Pada saat itu, matahari bersinar sedemikian terangnya hingga
lautan akan mendidih dan kering, batuan akan meleleh dan kehidupan akan punah.
Matahari akan terus bertambah besar
hingga planet-planet di sekitarnya, Merkurius, Venus, Bumi, Bulan, serta Mars
akan masuk ke dalam bola gas matahari. Barangkali kejadian inilah yang
diisyaratkan dalam Al Quran sebagai bersatunya matahari dan bulan. ”Ketika
pemandangan telah kacau balau dan bulan hilang cahayanya; matahari dan bulan
disatukan ...” (Q.S. Al Qiyamah 55: 7-9). (T. Djamaluddin 2006: 81).
Dan apabila roh-roh dipersatukan
Ustadz Sayyid Quthb dalam tafsir
Ad-Dzilal menyebutkan bahwa ayat ini paling tidak mengandung dua makna. Pertama,
bisa jadi yang dimaksud dan apabila ruh-ruh dipersatukan adalah dipersatukan
roh-roh itu dengan jasadnya sesudah dikembalikan penciptaannya. Maksudnya,
semua manusia yang sudah mati, bahkan tulang belulangnya pun telah menjadi
tanah, akan dikembalikan pada bentuk aslinya dan disatukan kembali dengan
rohnya. Melakukan hal ini bagi Allah swt. tidaklah sulit, “Dan dialah yang
menciptakan dari permulaan, kemudian mengembalikannya kembali, dan
menghidupkannya kembali adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan milik-Nya sifat Maha
Tinggi di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa Maha Bijaksana.”
(Q.S. Ar-Rum 30: 27). Kedua, bisa jadi yang dimaksud dengan dan
apabila roh-roh dipersatukan adalah akan dihimpunnya setiap kelompok roh-roh
yang sejenis dalam satu kelompok tertentu, sebagaimana dijelaskan dalam ayat
berikut.
“Dan kamu menjadi tiga golongan,
yaitu golongan kanan. Alangkah mulia golongan kanan itu. Dan golongan kiri,
alangkah sengsara golongan kiri itu. Dan orang-orang beriman paling dahulu.
Mereka itulah yang didekatkan pada Allah. Berada dalam surga kenikmatan.” (Q.S.
Al Waqi’ah 56: 7-12).
Menurut ayat ini, pada hari kiamat
roh-roh akan dihimpun dalam tiga kelompok.
Pertama, kelompok kanan adalah kelompok yang mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan; Kedua, kelompok kiri adalah kelompok yang mendapatkan kehinaan dan kesangsaraan; Ketiga, kelompok muqarrabin adalah kelompok yang mendapatkan pengormatan untuk didekatkan dengan Allah. Mereka bukan hanya mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan, namun juga posisinya didekatkan dengan Allah swt.
Pertama, kelompok kanan adalah kelompok yang mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan; Kedua, kelompok kiri adalah kelompok yang mendapatkan kehinaan dan kesangsaraan; Ketiga, kelompok muqarrabin adalah kelompok yang mendapatkan pengormatan untuk didekatkan dengan Allah. Mereka bukan hanya mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan, namun juga posisinya didekatkan dengan Allah swt.
Dua macam penafsiran yang dikemukakan
Ustadz Sayyid Quthb bisa diterima karena berlandaskan pada alasan-alasan yang
bersumber dari Al Quran. Maksudnya, kita bisa menafsirkan ayat dan apabila
roh-roh dipersatukan dengan dipersatukannya roh dengan jasad. Atau bisa juga
bermakna, dikumpulkannya roh-roh manusia berdasarkan kelompok kualitasnya.
Orang Maya percaya bahwa semua benda
angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam
siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total. Orang Maya menyebutnya,
penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi
13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail.
Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram untuk
menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap tahap itu
dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20
tahun lamanya.
Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012
itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa
Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic
Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode
Regenerasi Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total.
Setelah itu, bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki
tahap baru: penyelarasan galaksi.
Sebenarnya, jika ditinjau dari
beberapa penelitian yang telah dilakukan saat ini. Memang pada beberapa dua
dasawarsa belakangan ini, bumi sedang mengalami suatu siklus yang dinamakan
pembalikan daya magnet kutub. Pembalikan daya magnet kutub adalah proses yang
terjadi pada waktu kutub utara dan kutub selatan saling bertukar posisi. Ketika
ini terjadi, untuk beberapa saat medan magnet bumi mencapai Gauss nol, yang
berarti bumi pada waktu itu punya daya magnet nol. Ketika ini terjadi bersamaan
dengan perbalikan orbit sebelas tahunan kutub matahari, masalah besar akan
terjadi.
Menurut perhitungan computer Hyderabad,
pembalikan kutub Bumi dan Matahari dapat mengakibatkan masalah besar selain
elektronik tidak bekerja dengan semestinya, burung yang bermigrasi kehilangan
haluan, dan bermacam macam :
1. Sistem ketahanan tubuh semua hewan dan termasuk manusia akan
banyak melemah.
2. Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi,
pergerakan tektonik, gempa bumi, dan tanah longsor.
3. Medan magnet Bumi akan melemah dan radiasi alam semesta berasal
dari matahari bertambah berlipat ganda mengakibatkan bahaya radiasi seperti
kanker dan sebagainya tidak dapat dihindari
4. Benda-benda angkasa akan tertarik masuk ke Bumi
5. Daya gravitasi Bumi akan mengalami perubahan meskipun tidak
diketahui bagaimana ia akan berubah.
Jika anda menambahkan semua skenario
bencana yang mungkin terjadi, anda dapat dengan mudah mengatakan dengan kalimat
sederhana ini, Bumi dapat menjadi tempat yang tidak cocok untuk ditinggali
peradaban manusia pada 2012 ataupun mereka yang hidup dekat lapisan luar bumi.
Hal ini mungkin saja dapat terjadi pada Mars jutaan tahun yang lalu.
Mungkin benar adanya apa yang
dikatakan Bangsa Maya mengenai kehancuran perdaban manusia di tahun 2012 esok,
hal tersebut tentunya dapat kita lihat dari sifat-sifat manusia zaman sekarang
yang bagaimana moralnya, kelakuan telah sangat merosot dan alam-pun
kelihatannya semakin tidak bersahabat dengan kita.
Di Indonesia sendiri seorang peramal
mengatakan, pada tahun 2012 nanti jumlah penduduk di Indonesia ini tinggal 40%.
Lalu ketika ditanya apa penyebabnya,dia menuturkan, pada tahun itu sebuah
bencana besar akan melanda Bumi secara Global, mungkin pada setiap negara
nantinya hanya menyisakan 30%-40% kehidupan untuk kembali membangun kehidupan
baru.
Ramalan serupa juga diutarakan oleh
Beberapa Biksu di Tibet yang terkenal dengan penguasaan clairvoyance-nya yang
sangat baik. Mereka mengatakan pada awal tahun 2012 merupakan tahun
paling mendebarkan bagi umat manusia di muka Bumi, dimana pada permulaan tahun,
beberapa fenomena aneh akan banyak bermunculan. Namun dalam penutupnya, Para
Biksu mengatakan Bumi akan terselamatkan oleh sebuah kekuatan besar yang
melindungi mereka secara kasat mata, sehingga memungkinkan peradaban manusia
tidaklah sepenuhnya musnah.
Pada 10 tahun belakangan ini Master
Li Hongzhi mengajarkan prisip karakter alam semesta Zhen-Shan-Ren
(Sejati-Baik-Sabar) yang berefek untuk memurnikan hati manusia dan alam ini.
Dalam waktu singkat pengikut latihan kultivasi jiwa dan raga ini telah lebih
mencapai dari 200 juta orang yang tersebar lebih di 60 negara. Melalui
kultivasi yang terus menerus latihan ini dapat menyapai tujuan menggantikan
sel-sel tubuh manusia dengan materi energi tinggi dengan meningkatkan moral
manusia sesuai dengan karakter alam semesta.
Tidak ada seorangpun yang bisa
meramalkan kapan tepatnya kiamat itu datang. Tapi dilain sisi, akan ada
regenarasi suatu peradaban yang diramalkan para Orang Bangsa Maya ditahun 2012
nanti. Ini bukanlah suatu kehancuran Alam semesta secara keseluruhan (Jadi
belum bisa diartikan kiamat yang sebenarnya), mungkin nantinya secuil para
manusia-manusia yang terselamatkan dari bencana akan kembali membangun tonggak
peradaban baru yang lebih baik dan lebih bermoral daripada kita.
Perkembangan Iptek Yang dirangkaikan
dengan Al-Quran
Seorang ilmuwan muslim bisa
saja membuat hipotesis dengan bersandar pada isyarat-isyarat ilmiah dalam
Al-Quran dan As-Sunnah. Hipotesis ini kemudian dapat dipakai untuk memulai
pengujian kembali teori-teori Barat yang telah mapan. Contohnya, dalam versi
Dr. Umar, adalah konsep kiamat dalam Al-Quran dihubungkan dengan teori tektonik
lempeng dalam ilmu kebumian. Teori ini tidak memberi tempat bagi terjadinya
kiamat, sebab material kulit Bumi dianggap senantiasa berada dalam sebuah daur
yang tak pernah selesai. Karena itu, bisa saja seorang ahli geologi/geofisika
Muslim mencari dan menguji alternatif teori lain yang dapat menjelaskan
terjadinya kiamat di permukaan Bumi, diantaranya yang telah muncul di Barat
saat ini adalah teori Surge Tektonik.
sumber : http://sanrawijaya8.blogspot.com/2012/06/proses-terjadinya-hari-kiamat-menurut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar